حَدَّثَنَا أَزْهَرُ بْنُ مَرْوَانَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الأَعْلَى بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ جَمِيلَةَ بِنْتَ سَلُولَ، أَتَتِ النَّبِيَّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ فَقَالَتْ وَاللَّهِ مَا أَعْتِبُ عَلَى ثَابِتٍ فِي دِينٍ وَلاَ خُلُقٍ . وَلَكِنِّي أَكْرَهُ الْكُفْرَ فِي الإِسْلاَمِ لاَ أُطِيقُهُ بُغْضًا . فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ " أَتَرُدِّينَ عَلَيْهِ حَدِيقَتَهُ " . قَالَتْ نَعَمْ . فَأَمَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ أَنْ يَأْخُذَ مِنْهَا حَدِيقَتَهُ وَلاَ يَزْدَادَ .
Salin
Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas bahwa
Jamilah binti Salul datang kepada Nabi (ﷺ) dan berkata: "Demi Allah, saya tidak menemukan kesalahan dengan Thabit mengenai agama atau perilakunya, tetapi saya membenci kekufuran setelah menjadi Muslim dan saya tidak tahan." Nabi (ﷺ) berkata kepadanya: 'Apakah engkau mengembalikan kebunnya kepadanya?" Dia berkata: "Ya." Maka Rasulullah (ﷺ) menyuruhnya untuk mengambil kembali kebunnya darinya dan tidak lebih dari itu.