حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ، وَعُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ، قَالاَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ، عَنْ خَالِهِ الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، قَالَ كَانَتْ تَحْتِي امْرَأَةٌ وَكُنْتُ أُحِبُّهَا وَكَانَ أَبِي يُبْغِضُهَا فَذَكَرَ ذَلِكَ عُمَرُ لِلنَّبِيِّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ فَأَمَرَنِي أَنْ أُطَلِّقَهَا فَطَلَّقْتُهَا .
Terjemahan
Diriwayatkan dari 'Abdur-Rahman bahwa
Ayah atau ibu seorang pria - Shu'bah (salah satu namator) tidak yakin - memerintahkannya untuk menceraikan istrinya, dan dia bersumpah bahwa dia akan membebaskan seratus budak jika dia melakukan itu. Dia datang kepada Abu Darda' ketika dia sedang shalat Duha, dan dia sedang berdoa panjang, dan dia berdoa di antara Zuhur dan 'Ashar. Kemudian dia bertanya kepadanya dan Abu Darda' berkata: "Penuhi sumpahmu dan hormati orang tuamu." Abu Ad-Darda' berkata: "Aku mendengar Rasulullah (ﷺ) berkata: '(Menghormati) ayah seseorang dapat menuntun seseorang untuk masuk melalui gerbang surga yang terbaik; jadi jagalah orang tuamu, (memang begitu, apakah kamu merawat mereka) atau tidak."