حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ، وَعَمْرُو بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الأَوْدِيُّ، قَالاَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ ‏"‏ لأَنْ يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ أَحْبُلَهُ فَيَأْتِيَ الْجَبَلَ فَيَجِيءَ بِحُزْمَةِ حَطَبٍ عَلَى ظَهْرِهِ فَيَبِيعَهَا فَيَسْتَغْنِيَ بِثَمَنِهَا خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ أَعْطَوْهُ أَوْ مَنَعُوهُ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abdur-Rahman bin Yazid meriwayatkan bahwa

Thawban berkata: "Rasulullah bersabda: 'Siapa yang akan menyerahkan dirinya pada satu hal, aku akan menjamin dia surga?' Saya berkata: 'Saya akan melakukannya.' Dia berkata: 'Jangan meminta apa pun kepada orang lain.' Jadi Thawban akan menjatuhkan cambuknya saat dia berada di atas tunggangannya, dan dia tidak akan berkata kepada siapa pun: 'Ambil itu untukku' melainkan dia akan turun dan mengambilnya."