حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى الْقَطَّانُ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ لِرَجُلٍ ‏"‏ مَا تَقُولُ فِي الصَّلاَةِ ‏"‏ ‏.‏ قَالَ أَتَشَهَّدُ ثُمَّ أَسْأَلُ اللَّهَ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِهِ مِنَ النَّارِ أَمَا وَاللَّهِ مَا أُحْسِنُ دَنْدَنَتَكَ وَلاَ دَنْدَنَةَ مُعَاذٍ ‏.‏ قَالَ ‏"‏ حَوْلَهُمَا نُدَنْدِنُ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abu Malik, Sa'd Bin Tariq, meriwayatkan dari ayahnya bahwa

ketika seseorang datang kepada Rasulullah (saas), dia mendengar dia berkata: "Wahai Rasulullah, apa yang harus saya katakan ketika saya bertanya kepada Allah?" Dia berkata: "Katakanlah: Allahumma-ghfirli warhamni wa 'afini warzuqni (Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, jagalah aku aman dan sehat dan berikanlah aku rebekal)," dan dia mengangkat keempat jarinya terpisah dari ibu jari dan berkata: "Ini menggabungkan urusan agama dan duniawimu."