حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاوِيَةَ الْجُمَحِيُّ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ لَيْثٍ، عَنْ طَاوُسٍ، عَنْ زِيَادٍ، سِيمِينْ كُوشْ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ ‏"‏ تَكُونُ فِتْنَةٌ تَسْتَنْظِفُ الْعَرَبَ قَتْلاَهَا فِي النَّارِ اللِّسَانُ فِيهَا أَشَدُّ مِنْ وَقْعِ السَّيْفِ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan bahwa 'Alqamah bin Waqqas mengatakan bahwa seorang pria melewatinya, yang memegang posisi terkemuka, dan 'Alqamah berkata kepadanya

"Kamu memiliki kekerabatan dan hak-hak, dan aku melihat kamu masuk ke dalam para penguasa ini dan berbicara kepada mereka seperti yang Allah kehendak kamu harus berbicara. Tetapi saya mendengar Bilalbin Harith Al-Muzani, sahabat Rasulullah (ﷺ), mengatakan bahwa Rasulullah (ﷺ) bersabda: 'Salah seorang dari kamu boleh mengucapkan perkataan yang menyenangkan Allah, dan tidak tahu sejauh mana jangkauannya, tetapi Allah akan mencatat baginya sebagai kesenangan, sampai hari kiamat karena firman itu. Dan salah seorang dari kamu boleh mengucapkan perkataan yang membuat Allah murka, dan tidak mengetahui sejauh mana itu menjangkaunya, tetapi Allah akan mencatat kemarahannya terhadapnya, sampai hari dia bertemu dengan-Nya karena perkataan itu." Alqamah berkata: "Maka lihatlah, celakalah kamu, atas apa yang kamu katakan dan apa yang kamu bicarakan, karena ada sesuatu yang ingin aku katakan tetapi aku menahan diri karena apa yang aku dengar dari Bilal bin Harith."