حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ هِلاَلٍ الصَّوَّافُ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، عَنْ غَيْلاَنَ بْنِ جَرِيرٍ، عَنْ زِيَادِ بْنِ رِيَاحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ " مَنْ قَاتَلَ تَحْتَ رَايَةٍ عِمِّيَّةٍ يَدْعُو إِلَى عَصَبِيَّةٍ أَوْ يَغْضَبُ لِعَصَبِيَّةٍ فَقِتْلَتُهُ جَاهِلِيَّةٌ " .
Terjemahan
'Abbad bin Kathir Ash-Shami meriwayatkan dari seorang wanita di antara mereka, yang disebut Fasilah, bahwa dia mendengar ayahnya berkata
"Saya bertanya kepada Nabi (ﷺ): 'OMessenger Allah, apakah itu kesukuan jika seseorang mencintai umatnya?' Dia berkata: 'Tidak, lebih tepatnya kesukuan adalah ketika seseorang membantu rakyatnya untuk melakukan kesalahan.'"