حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ، عَنْ أَبِي بِشْرٍ، عَنْ أَبِي عُمَيْرِ بْنِ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ حَدَّثَنِي عُمُومَتِي، مِنَ الأَنْصَارِ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قَالُوا: أُغْمِيَ عَلَيْنَا هِلاَلُ شَوَّالٍ. فَأَصْبَحْنَا صِيَامًا. فَجَاءَ رَكْبٌ مِنْ آخِرِ النَّهَارِ فَشَهِدُوا عِنْدَ النَّبِيِّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ أَنَّهُمْ رَأَوُا الْهِلاَلَ بِالأَمْسِ. فَأَمَرَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ أَنْ يُفْطِرُوا وَأَنْ يَخْرُجُوا إِلَى عِيدِهِمْ مِنَ الْغَدِ ‏.‏
Terjemahan
Tidak ada yang mengatakan bahwa 'Umair bin Anas bin Malik mengatakan

"Paternalku di antara Ansar yang berada di antara para sahabat Rasulullah (ﷺ) mengatakan kepadaku: 'Bulan sabit baru Syawal ditutupi awan, jadi kami berpuasa keesokan harinya. Kemudian beberapa penunggang kuda datang pada penghujung hari dan bersaksi kepada Nabi (ﷺ) bahwa mereka telah melihat bulan sabit baru pada malam sebelumnya. Rasulullah (ﷺ) memerintahkan mereka untuk berbuka puasa dan keluar untuk shalat Idul Fitri keesokan paginya."