حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ، وَأَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ إِنْ كُنَّا آلَ مُحَمَّدٍ ـ صلى الله عليه وسلم ـ لَنَمْكُثُ شَهْرًا مَا نُوقِدُ فِيهِ بِنَارٍ مَا هُوَ إِلاَّ التَّمْرُ وَالْمَاءُ . إِلاَّ أَنَّ ابْنَ نُمَيْرٍ قَالَ نَلْبَثُ شَهْرًا .
Terjemahan
Diriwayatkan dari Abu Salamah bahwa 'Aisha berkata
“Akan datang amunth ketika tidak terlihat asap di salah satu rumah tangga keluarga Muhammad (ﷺ). Saya berkata: “Apa yang kamu makan?” Dia berkata: “Dua yang hitam - kurma dan air.” Tetapi kami memiliki tetangga di antara Ansar, tetangga yang tulus, yang memiliki domba domestik, dan mereka biasa mengirim sebagian susu mereka kepada kami. Muhammad berkata: “Dan mereka adalah sembilan rumah tangga.”