حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ، حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي السَّفَرِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ مَرَّ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ وَنَحْنُ نُعَالِجُ خُصًّا لَنَا فَقَالَ ‏"‏ مَا هَذَا ‏"‏ ‏.‏ فَقُلْتُ خُصٌّ لَنَا وَهَى نَحْنُ نُصْلِحُهُ ‏.‏ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ ‏"‏ مَا أُرَى الأَمْرَ إِلاَّ أَعْجَلَ مِنْ ذَلِكَ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Dikatakan bahwa Anas berkata

“Rasulullah SAW (ﷺ) melewati bangunan berbentuk adome di depan pintu seorang pria di antara kaum Ansar dan berkata: “Apakah ini? Mereka berkata: “Sebuah kubah yang dibangun oleh orang yang demikian itu.” Rasulullah (ﷺ) berkata: “Semua kekayaan yang seperti ini akan membawa konsekuensi buruk bagi pemiliknya pada Hari Kebangkitan.” Kabar itu sampai ke Ansari, maka dimuliakannya. Kemudian Nabi (ﷺ) lewat (tempat itu) dan tidak melihatnya. Dia bertanya tentang hal itu dan diberitahu bahwa pemiliknya telah menghancurkannya karena apa yang dia dengar darinya. Dia berkata: “Semoga Allah rahmat kepadanya, semoga Allah mengasihani dia.”