حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَنْبَأَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قَالَ ‏"‏ إِنَّ لِلَّهِ مِائَةَ رَحْمَةٍ قَسَمَ مِنْهَا رَحْمَةً بَيْنَ جَمِيعِ الْخَلاَئِقِ فَبِهَا يَتَرَاحَمُونَ وَبِهَا يَتَعَاطَفُونَ وَبِهَا تَعْطِفُ الْوَحْشُ عَلَى أَوْلاَدِهَا وَأَخَّرَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ رَحْمَةً يَرْحَمُ بِهَا عِبَادَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Disebutkan bahwa Ibnu Umar berkata

“Kami bersama Rasulullah (ﷺ) dalam salah satu kampanyenya. Dia melewati beberapa orang dan berkata: “Siapakah orang-orang ini?” Mereka menjawab: “Kami Muslim. “Ada seorang wanita yang menaruh kayu ke dalam oven, dan seorang anaknya bersamanya. Ketika api semakin tinggi, dia memindahkannya menjauh. Dia datang kepada Nabi (ﷺ) dan berkata: “Apakah kamu Rasulullah?” Hesaid: 'Ya.' Dia berkata: “Semoga ayah dan ibuku ditebus untukmu. Bukankah Allah Maha Penyayang dari orang-orang yang berrahmat?” Beliau menjawab: “Memang benar.” Sesaid: “Bukankah Allah lebih penyayang daripada seorang ibu kepada anaknya?” Hesaid: 'Ya memang. ' Dia berkata: “Seorang ibu tidak akan melemparkan anaknya ke dalam api.” Rasulullah (ﷺ) menundukkan kepalanya dan menangis. Kemudian dia menatapnya dan berkata: “Allah tidak menghukum seorang pun dari hamba-hamba-Nya kecuali orang-orang yang menantang dan memberontak, yang memberontak melawan Allah dan menolak untuk mengatakan: La ilaha illallah.”