عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَنْ أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ طَاهِرًا وَذَكَرَ اللَّهِ حَتَّى يُدْرِكَهُ النُّعَاسُ لَمْ يَتَقَلَّبْ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا خَيْرًا مِنْ خَيْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ» . ذَكَرَهُ النَّوَوِيُّ فِي كِتَابِ الْأَذْكَارِ بِرِوَايَةِ ابْنِ السّني
Salin
Abdallah b. Mas'ud melaporkan Rasulullah berkata

Tuhan kami berkenan dengan dua orang. Salah satunya adalah seorang pria yang bangkit dari selimutnya dan selimutnya dari antara kekasihnya dan keluarganya untuk terlibat dalam doa. Allah berkata kepada para malaikat-Nya, “Lihatlah hamba-Ku yang bangkit dari tempat tidurnya dan selimutnya dari antara kekasihnya dan keluarganya untuk berdoa karena keinginan akan apa yang bersamaku dan takut akan apa yang ada denganku.” Yang lainnya adalah seorang pria yang melakukan ekspedisi di jalan Tuhan dan dihalangi bersama teman-temannya, tetapi yang, mengetahui tanggung jawab apa yang akan ditimbulkan padanya karena dihalangi dan hadiah apa yang akan dia terima untuk kembali, kembali dengan hasil bahwa darahnya tumpah. Allah berkata kepada malaikat-malaikat-Nya, “Lihatlah hamba-Ku yang kembali karena hasrat akan apa yang ada bersamaku dan takut akan apa yang ada denganku sehingga darahnya tumpah.” [Baghawi] mentransmisikannya dalam Syariah as-sunna.