عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَة توتر لَهُ مَا قد صلى»
Salin
Sa'd b. Hisham dijo

Aku pergi ke 'Aisyah dan berkata, “Bunda orang-orang beriman, ceritakan kepadaku tentang sifat Rasul Allah.” Dia bertanya, “Apakah kamu tidak membaca Al-Qur'an?” Pada jawaban saya bahwa saya benar-benar melakukannya, dia berkata, “Sifat Nabi adalah Al-Qur'an.” * Saya berkata, “Bunda orang-orang yang beriman, ceritakan kepadaku tentang witir Rasul Allah.” Dia menjawab, “Saya biasa menyiapkan tongkat gigi dan airnya untuk berwudhu, dan Allah akan membangunkannya sejauh yang Dia inginkan pada malam hari. Dia menggunakan tongkat gigi, melakukan wudhu, dan shalat sembilan raka'at, hanya duduk selama kedelapan dari mereka, kemudian dia akan menyebut Tuhan, memuji dan memohon kepada-Nya, kemudian dia akan bangun tanpa mengucapkan salam dan shalat kesembilan. Setelah itu dia akan duduk, menyebut Tuhan, memuji dan memohon kepada-Nya, lalu mengucapkan salam yang cukup keras untuk saya dengar. Kemudian beliau shalat dua raka'at duduk setelah mengucapkan salam, dan itu menjadi sebelas raka'at, Nak. Maka tatkala Rasulullah bertambah tua dan berdaging, dia mengamati sebuah witir tujuh orang, melakukan dua raka'at, seperti yang telah dilakukannya sebelumnya, dan itu menjadi sembilan, Nak. Ketika Nabi Allah berdoa, dia suka terus melaksanakannya, tetapi ketika tidur atau sakit membuatnya tidak mungkin bangun di malam hari, dia shalat dua belas raka'at di siang hari. Saya tidak mengetahui bahwa nabi Allah telah membaca seluruh Al-Qur'an dalam satu malam, atau shalat sepanjang malam sampai pagi, atau berpuasa sebulan penuh, kecuali Ramadhan.” * yaitu karakteristik baik yang termasuk dalam Al-Qur'an ditunjukkan oleh Nabi dalam hidupnya sendiri. Muslim menuliskannya.