عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قِيلَ لَهُ: هَلْ لَكَ فِي أَمِير الْمُؤمنِينَ مُعَاوِيَة فَإِنَّهُ مَا أَوْتَرَ إِلَّا بِوَاحِدَةٍ؟ قَالَ: أَصَابَ إِنَّهُ فَقِيهٌ وَفِي رِوَايَةٍ: قَالَ ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ: أَوْتَرَ مُعَاوِيَةُ بَعْدَ الْعِشَاءِ بِرَكْعَةٍ وَعِنْدَهُ مَوْلًى لِابْنِ عَبَّاسٍ فَأَتَى ابْنَ عَبَّاسٍ فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ: دَعْهُ فَإِنَّهُ قَدْ صَحِبَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ
Salin

Buraida berkata bahwa dia mendengar Rasulullah berkata, “Witar adalah kewajiban, maka siapa yang tidak melaksanakannya bukan milik kita; witir adalah kewajiban, jadi siapa yang tidak melaksanakannya bukan milik kita; witr adalah kewajiban, jadi siapa yang tidak mengamatinya bukan milik kita; witir adalah kewajiban, jadi siapa yang tidak mengamatinya bukan milik kita.” Abu Dawud menuliskannya.