عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قِيلَ لَهُ: هَلْ لَكَ فِي أَمِير الْمُؤمنِينَ مُعَاوِيَة فَإِنَّهُ مَا أَوْتَرَ إِلَّا بِوَاحِدَةٍ؟ قَالَ: أَصَابَ إِنَّهُ فَقِيهٌ وَفِي رِوَايَةٍ: قَالَ ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ: أَوْتَرَ مُعَاوِيَةُ بَعْدَ الْعِشَاءِ بِرَكْعَةٍ وَعِنْدَهُ مَوْلًى لِابْنِ عَبَّاسٍ فَأَتَى ابْنَ عَبَّاسٍ فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ: دَعْهُ فَإِنَّهُ قَدْ صَحِبَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ
Salin

'Aisyah berkata bahwa Rasulullah biasa shalat sambil duduk, dan akan membaca Al-Qur'an sambil duduk; kemudian ketika sekitar tiga puluh atau empat puluh ayat dari bacaannya tersisa, dia berdiri dan membacakan sambil berdiri. Kemudian dia membungkuk, lalu dia bersujud, dan setelah itu dia melakukan hal yang sama dalam raka'at kedua. Muslim menularkannya.