وَعَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرٍ وَصَدَقَ أَبُو بَكْرٍ. قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ ثُمَّ يُصَلِّي ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلَّا غَفَرَ الله لَهُ ثمَّ قَرَأَ هَذِه الاية: (وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذكرُوا الله فاستغفروا لذنوبهم) رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ إِلَّا أَنَّ ابْنَ مَاجَه لم يذكر الْآيَة
Salin

Buraida menceritakan bagaimana suatu pagi Utusan Tuhan memanggil Bilal dan berkata, “Apa yang kamu lakukan untuk sampai ke surga sebelum aku? Aku tidak pernah masuk surga tanpa mendengar gemerisik pakaianmu di depanku.” Beliau menjawab, “Ya Rasulullah, aku tidak pernah menyebut azan tanpa shalat dua raka'at, dan tidak pernah terjadi kekotoran padaku tanpa berwudhu di tempat dan berpikir bahwa aku berutang dua rakaat kepada Tuhan.” Rasulullah berkata, “Itu karena mereka.” Tirmidhi mengirimkannya.