وَعَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرٍ وَصَدَقَ أَبُو بَكْرٍ. قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ ثُمَّ يُصَلِّي ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلَّا غَفَرَ الله لَهُ ثمَّ قَرَأَ هَذِه الاية: (وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذكرُوا الله فاستغفروا لذنوبهم) رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ إِلَّا أَنَّ ابْنَ مَاجَه لم يذكر الْآيَة
Salin
Abdallah b. Abu Aufa melaporkan Rasulullah berkata

Barangsiapa menghendaki sesuatu dari Allah, atau dari manusia, maka hendaklah ia berwudhu dan berbuat baik, kemudian shalat dua raka'at, kemudian memuliakan Tuhan Yang Mahatinggi dan berkatalah kepada Nabi, kemudian berkata: “Tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Pemurah. Maha Suci Allah, Tuhan atas takhta yang perkasa. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu firman yang akan menjamin rahmat-Mu, tindakan yang akan memastikan pengampunan-Mu, persediaan setiap kebajikan, dan kebebasan dari setiap pelanggaran. Janganlah kamu tinggalkan aku dosa yang tidak Engkau ampuni, kepedulian yang tidak Engkau hilangkan, atau kekurangan yang memenuhi keinginan-Mu yang tidak Engkau berikan, wahai Yang Maha Penyayang di antara orang-orang yang penyayang. Tirmidhi dan Ibnu Majah mengirimkannya, dan Tirmidhi mengatakan ini adalah tradisi gharib.