عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بمنى رَكْعَتَيْنِ وَأَبُو بَكْرٍ بَعْدَهُ وَعُمَرُ بَعْدَ أَبِي بَكْرٍ وَعُثْمَانُ صَدَرًا مِنْ خِلَافَتِهِ ثُمَّ إِنَّ عُثْمَانَ صَلَّى بَعْدُ أَرْبَعًا فَكَانَ ابْنُ عُمَرَ إِذَا صَلَّى مَعَ الْإِمَامِ صَلَّى أَرْبَعًا وَإِذَا صلاهَا وَحده صلى رَكْعَتَيْنِ
Salin

'Aisyah mengatakan bahwa shalat itu ditetapkan sebagai dua raka'at, dan setelah Rasulullah beremigrasi itu ditetapkan sebagai empat, tetapi shalat selama perjalanan dibiarkan sesuai dengan resep aslinya. Zuhri mengatakan dia bertanya kepada 'Urwa mengapa 'A'isha mengucapkan doa dalam bentuk lengkap dan dia menjawab bahwa dia menafsirkan masalah itu sendiri seperti yang dilakukan 'Usman. (Bukhari dan Muslim.)