عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يخرج يَوْم الْفطر وَالْأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلَاةُ ثُمَّ يَنْصَرِفُ فَيَقُومُ مُقَابِلَ النَّاسِ وَالنَّاسُ جُلُوسٌ عَلَى صُفُوفِهِمْ فَيَعِظُهُمْ وَيُوصِيهِمْ وَيَأْمُرُهُمْ وَإِنْ كَانَ يُرِيدُ أَنْ يَقْطَعَ بَعْثًا قَطَعَهُ أَوْ يَأْمر بِشَيْء أَمر بِهِ ثمَّ ينْصَرف
Salin
Umm 'Atiya dijo

Kami diperintahkan untuk membawa keluar wanita-wanita yang bersemangat dan orang-orang yang terpencil pada hari kedua hari raya itu agar mereka dapat hadir dalam shalat jemaat Muslim dan doa mereka, tetapi wanita yang sedang menstruasi harus menjaga jarak dari tempat shalat mereka. Seorang wanita berkata, “Rasulullah, salah satu dari jumlah kami tidak memiliki pakaian luar.” Dia menjawab, “Biarkan temannya meminjamkan miliknya.” (Bukhari dan Muslim.)