عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يخرج يَوْم الْفطر وَالْأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلَاةُ ثُمَّ يَنْصَرِفُ فَيَقُومُ مُقَابِلَ النَّاسِ وَالنَّاسُ جُلُوسٌ عَلَى صُفُوفِهِمْ فَيَعِظُهُمْ وَيُوصِيهِمْ وَيَأْمُرُهُمْ وَإِنْ كَانَ يُرِيدُ أَنْ يَقْطَعَ بَعْثًا قَطَعَهُ أَوْ يَأْمر بِشَيْء أَمر بِهِ ثمَّ ينْصَرف
Salin
Al-Bara' dijo
Nabi berkata kepada kita pada hari pengorbanan, “Hal pertama yang kita lakukan pada hari kita ini adalah berdoa; kemudian kita kembali dan berkorban. Jika ada yang melakukan itu, dia telah mengikuti kebiasaan kita dengan benar; tetapi jika ada yang berkorban sebelum berdoa, itu hanya domba yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk keluarganya, dan tidak ada hubungannya dengan ritus. *Itu hanya dianggap sebagai makanan biasa, dan tidak diperhitungkan sebagai pengorbanan. (Bukhari dan Muslim.)