عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ: انْكَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فصلى بهم فَقَرَأَ بِسُورَة م الطُّوَلِ وَرَكَعَ خَمْسَ رَكَعَاتٍ وَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ قَامَ الثَّانِيَةَ فَقَرَأَ بِسُورَةٍ مِنَ الطُّوَلِ ثُمَّ رَكَعَ خَمْسَ رَكَعَاتٍ وَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ جَلَسَ كَمَا هُوَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ يَدْعُو حَتَّى انْجَلَى كسوفها. رَوَاهُ أَبُو دَاوُد
Salin

Ubayy b. Ka'b mengatakan bahwa ketika gerhana matahari terjadi pada waktu Rasulullah dia menuntun mereka dalam shalat, membaca salah satu surah panjang, membungkuk lima kali dan sujud dua kali. Dia kemudian berdiri untuk raka'at kedua, membaca salah satu surah panjang, membungkuk lima kali, sujud dua kali, lalu duduk di tempat dia menghadap kiblat dan berdoa sampai gerhana berlalu. Abu Dawud menuliskannya.