عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ قَالَ: خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالنَّاسِ إِلَى الْمُصَلَّى يَسْتَسْقِي فَصَلَّى بِهِمْ رَكْعَتَيْنِ جَهَرَ فِيهِمَا بِالْقِرَاءَةِ وَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ يَدْعُو وَرَفَعَ يَدَيْهِ وَحَوَّلَ رِدَاءَهُ حِينَ اسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ
Terjemahan
Anas mengatakan Nabi tidak terbiasa mengangkat tangannya dalam setiap permohonan yang dia buat kecuali ketika berdoa untuk hujan. Dia kemudian akan mengangkatnya cukup tinggi agar warna putih di bawah ketiaknya terlihat. (Bukhari dan Muslim.)