عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَأَيْتُهُ يُصَلِّي عَلَى حَصِيرٍ يَسْجُدُ عَلَيْهِ. قَالَ: وَرَأَيْتُهُ يُصَلِّي فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ مُتَوَشِّحًا بِهِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Salin
Ubayy b. Ka'b berkata, “Shalat dengan pakaian tunggal adalah praktik yang kami ikuti bersama dengan Rasul Allah, dan tidak ada kesalahan yang dilemparkan pada kami.” Ibnu Mas'ud berkata, “Itu hanya ketika pakaian langka, tetapi ketika Allah memperbesar keadaan kita, doa dalam dua pakaian menjadi lebih murni.” Ahmad menuliskannya.