عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اسْتَفْتَحَ الصَّلَاةَ كَبَّرَ ثُمَّ قَالَ: «إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أَمَرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسلمين اللَّهُمَّ اهدني لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ» . رَوَاهُ النَّسَائِيُّ
Salin

Muhammad b. Maslama berkata bahwa ketika Rasulullah berdiri untuk melaksanakan shalat sukarela dia berkata, “Tuhan Maha Besar. Aku telah memalingkan wajahku sebagai seorang hanif kepada Dia yang menciptakan langit dan bumi, dan aku bukanlah seorang musyrik. Dan dia menyebutkan tradisi seperti tradisi Jabir, kecuali bahwa dia berkata, “Saya termasuk orang-orang Muslim.” Kemudian dia berkata, “Ya Tuhan, Engkaulah Raja. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, dan dengan pujian kepada-Mu aku mulai menyembahku. Kemudian dia akan membacakan (beberapa ayat). Nasa'i menularkannya.