عَن معَاذ بن عبد الله الْجُهَنِيّ قَالَ: إِنَّ رَجُلًا مِنْ جُهَيْنَةَ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَرَأَ فِي الصُّبْح (إِذا زلزلت)
فِي الرَّكْعَتَيْنِ كلتهما فَلَا أَدْرِي أَنَسِيَ أَمْ قَرَأَ ذَلِكَ عَمْدًا. رَوَاهُ أَبُو دَاوُد
Salin
'Amr b. Syu'aib atas otoritas ayahnya mengutip kakeknya yang mengatakan, “Tidak ada surat pendek atau panjang dalam al-Mufassal* yang belum pernah saya dengar Rasulullah membacakan ketika dia memimpin umat dalam doa yang ditentukan.” * Sebuah nama diterapkan pada bagian akhir Al-Qur'an karena ada banyak perpecahan, tetapi pendapat berbeda tentang di mana itu dimulai. Lane menyebutkan pandangan yang berbeda dalam Leksikon-nya, hlm 2407 f., mengatakan pendapat yang paling benar adalah bahwa itu dimulai dengan surat 49. Malik mengirimkannya.