عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَعَدَ فِي التَّشَهُّدِ وَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ الْيُسْرَى وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى رُكْبَتِهِ الْيُمْنَى وَعَقَدَ ثَلَاثًا وَخمسين وَأَشَارَ بالسبابة
وَفِي رِوَايَةٍ: كَانَ إِذَا جَلَسَ فِي الصَّلَاةِ وَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ وَرَفَعَ أُصْبُعَهُ الْيُمْنَى الَّتِي تلِي الْإِبْهَام يَدْعُو بِهَا وَيَدَهُ الْيُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ بَاسِطَهَا عَلَيْهَا. رَوَاهُ مُسلم
Salin
Abdullah b. Abbas berkata
Rasulullah biasa mengajarkan kepada kita tashahhud sama seperti dia mengajarkan kita surah Al-Qur'an, dan berkata, “Adorasi lidah yang diberkati, amal ibadah dan segala kebaikan adalah milik Allah. Salam atas kamu wahai Nabi, dan rahmat dan nikmat Allah. Salam sejahtera atas kami dan hamba-hamba Allah yang benar. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Muslim menularkannya. Dalam dua Sahih dan dalam al-Jam' bain as-Sahihain saya tidak menemukan “Damai sejahtera atas Anda” dan “Damai sejahtera atas kami” tanpa pasal yang pasti, tetapi penulis al-Jami' menuliskannya seperti itu dari Tirmidhi.