وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَكْتَالَ بِالْمِكْيَالِ الْأَوْفَى إِذَا صَلَّى عَلَيْنَا أَهْلَ الْبَيْتِ فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ صَلِّ على مُحَمَّد وَأَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ وَذُرِّيَّتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حُمَيْدٌ مَجِيدٌ» . رَوَاهُ أَبُو دَاوُد
Terjemahan
Abu Huraira melaporkan Rasulullah berkata
Barangsiapa yang ingin mendapatkan kebesaran penuh kepadanya ketika ia memohon berkah kepada kami, anggota keluarga kenabian, ia harus berkata, “Ya Tuhan, berkatilah Muhammad nabi ummi, istri-istrinya yang menjadi ibu orang-orang beriman, keturunannya, dan penduduk rumahnya sebagaimana Engkau memberkati keluarga Ibrahim. Engkau memang terpuji dan mulia.” * Ini umumnya dijelaskan sebagai “buta huruf”, tetapi mungkin berarti “bukan Yahudi”. Bdk Al-Qur'an; 7:157, 158.Abu Dawud mengirimkannya.