وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَكْتَالَ بِالْمِكْيَالِ الْأَوْفَى إِذَا صَلَّى عَلَيْنَا أَهْلَ الْبَيْتِ فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ صَلِّ على مُحَمَّد وَأَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ وَذُرِّيَّتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حُمَيْدٌ مَجِيدٌ» . رَوَاهُ أَبُو دَاوُد
Salin
'Abdurrahman b. 'Auf berkata

Rasulullah pergi keluar dan masuk di antara beberapa pohon palem bersujud begitu lama sehingga aku takut Tuhan telah mengambil jiwanya. Aku pergi dan melihat, dan dia mengangkat kepalanya dan berkata, “Ada apa denganmu? Saya menyebutkannya kepadanya, dan dia mengatakan kepada saya bahwa Gabriel telah datang dan memberinya kabar baik bahwa Tuhan berkata, “Jika ada yang memohon satu berkat kepadamu, saya akan memberkati dia, dan jika ada yang menyapa Anda, saya akan menyambutnya.” Ahmad menuliskannya.