عَنْ رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ قَالَ: «كُنَّا نُصَلِّي الْعَصْرَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ تُنْحَرُ الْجَزُورُ فَتُقْسَمُ عَشْرَ قِسَمٍ ثُمَّ تُطْبَخُ فَنَأْكُلُ لَحْمًا نَضِيجًا قَبْلَ مَغِيبِ الشَّمْس»
Salin
Abdullah b. Umar berkata

Kami menunggu suatu malam dengan harapan Rasul Allah untuk shalat terakhir malam itu, dan dia datang kepada kami ketika sepertiga malam telah berlalu, atau kemudian; kami tidak tahu apakah dia sibuk dengan urusan keluarga, atau sesuatu yang lain. Ketika dia keluar, dia berkata, “Kamu sedang menunggu waktu shalat yang tidak ditunggu oleh para pengikut agama lain, dan jika itu tidak akan membebani umatku, biasanya aku akan berdoa bersama mereka pada saat ini.” Dia kemudian memberi perintah kepada mu'adhdhin yang menyatakan bahwa waktu untuk shalat telah tiba, dan kemudian berdoa. Muslim menularkannya.