عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسلم يَقُول: " أَرْبَعُ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ بَعْدَ الزَّوَالِ تُحْسَبُ بِمِثْلِهِنَّ فِي صَلَاةِ السَّحَرِ. وَمَا مِنْ شَيْءٍ إِلَّا وَهُوَ يُسَبِّحُ اللَّهَ تِلْكَ السَّاعَةَ ثُمَّ قَرَأَ: (يَتَفَيَّأُ ظِلَالُهُ عَنِ الْيَمِينِ وَالشَّمَائِلِ سُجَّدًا لَهُ وهم داخرون) رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ وَالْبَيْهَقِيّ فِي شعب الْإِيمَان
Salin

Ka'b b. 'Ujra mengatakan bahwa Nabi datang ke masjid B. 'Abd al-Ashhal dan shalat matahari terbenam di dalamnya. Ketika orang-orang selesai shalat mereka, dia melihat mereka melakukan tasbih setelahnya dan berkata, “Ini adalah doa yang harus dilakukan di rumah.” * Ini mengacu pada shalat supererogasi. Tasbih adalah ucapan 'Kemuliaan bagi Allah! ' Abu Dawud menuliskannya. Dalam versi Tirmidhi dan Nasa'i dikatakan bahwa orang-orang bangkit dan mempersembahkan shalat supererogasi, di mana Nabi berkata, “Amati doa ini di rumah.”