عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ: أَيُّ الْعَمَلِ كَانَ أَحَبَّ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَتْ: الدَّائِمُ قُلْتُ: فَأَيُّ حِينَ كَانَ يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ؟ قَالَتْ: كَانَ يَقُومُ إِذا سمع الصَّارِخ
Salin

Humaid b. 'Abd ar-Rahman b. 'Auf mengatakan bahwa salah satu sahabat Nabi menceritakan bagaimana dia memutuskan ketika dia sedang dalam perjalanan bersama dengan Rasulullah bahwa dia harus memperhatikan doanya untuk melihat bagaimana dia melakukannya. Setelah shalat malam, yaitu 'atama, dia berbaring untuk waktu yang lama di malam hari, kemudian bangun, melihat ke cakrawala dan berkata, “Ya Tuhan kami, Engkau tidak menciptakan ini dengan sia-sia... sesungguhnya Engkau tidak melanggar janji-Mu” (Al-Qur'an; 3:191,194). Kemudian Rasul Tuhan pergi ke tempat tidurnya dari mana dia mengeluarkan tongkat gigi, lalu menuangkan air ke dalam mangkuk dari bejana kulit di sampingnya, membersihkan giginya, dan berdiri dan berdoa, sampai tampak bagiku bahwa dia berdoa selama dia tidur. Kemudian dia berbaring sampai tampak bagiku bahwa dia tidur selama dia telah berdoa. Kemudian bangun dan melakukan seperti yang dia lakukan pertama kali, dia mengatakan hal yang sama seperti yang dia katakan. Dia melakukannya tiga kali sebelum fajar. Nasa'i menularkannya.