عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسلم قَالَ:" يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ عَلَى كُلِّ عُقْدَةٍ: عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ. فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طيب النَّفس وَإِلَّا أصبح خَبِيث النَّفس كسلانا "
Terjemahan

'Aisyah berkata bahwa dia, yang berarti Rasul Allah, akan tidur di awal malam dan tetap terjaga di bagian akhir. Jika dia kemudian menginginkan hubungan intim dengan istrinya, dia memuaskan keinginannya, dan kemudian pergi tidur. Jika ia tercemar secara seksual ketika panggilan pertama dilakukan, ia akan bangun dan menuangkan air ke atasnya, tetapi jika tidak, ia melakukan wudhu untuk shalat dan kemudian shalat dua raka'at. (Bukhari dan Muslim.)