عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِيٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّي اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِي شَفَاعَةً لِأُمَّتِي إِلَى يومِ القِيامةِ فَهِيَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِي لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا» . رَوَاهُ مُسلم وللبخاري أقصر مِنْهُ
Terjemahan

Dia melaporkan Rasulullah berkata, “Apabila salah seorang di antara kamu berdoa, dia tidak boleh berkata, 'Ya Tuhan, ampunilah aku jika Engkau mau, ampunilah aku jika Engkau mau, berilah aku jika Engkau mau, berilah aku jika Engkau mau”, tetapi harus menetapkan permintaannya dengan pasti, karena Dia melakukan apa yang Dia kehendaki dan tidak ada yang memaksakan Dia. Bukhari mengirimkannya.