عَن عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمْسَى قَالَ: «أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرِ مَا فِيهَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَالْهَرَمِ وَسُوءِ الْكِبَرِ وَفِتْنَةِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْقَبْرِ»
وَإِذَا أَصْبَحَ قَالَ أَيْضًا: «أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ» . وَفِي رِوَايَةٍ: «رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّار وَعَذَاب فِي الْقَبْر» . رَوَاهُ مُسلم
Terjemahan
Hudhaifa berkata bahwa ketika Nabi berbaring di tempat tidurnya pada malam hari dia meletakkan tangannya di bawah pipinya, dan kemudian akan berkata, “Ya Tuhan, dalam nama-Mu aku mati dan hidup.” Ketika dia bangun, dia berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, * dan kepada siapa kami akan dibangkitkan.” * Di balik frasa ini mungkin terletak gagasan yang diungkapkan dalam Al-Qur'an, xxxix, 42 yang mengatakan, “Adalah Allah yang mengambil jiwa-jiwa pada saat kematian mereka, dan mereka yang tidak mati selama tidur mereka.” Bukhari menularkannya, Muslim mentransmisikannya dari al-Bara'.