عَن طلحةَ بنِ عبيدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلَالَ قَالَ: «اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ» . رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ. وَقَالَ: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
Terjemahan

Abu Huraira melaporkan bahwa utusan Allah mengatakan bahwa jika seseorang duduk di sebuah majelis di mana ada banyak keriak* dan berkata sebelum bangun untuk pergi, “Kemuliaan bagi-Mu, ya Tuhan, dan aku mulai dengan memuji Engkau; aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Engkau; aku memohon ampun kepada-Mu dan bertobat kepada-Mu,” dia akan diampuni atas apa yang terjadi di majelis tempat dia berada. *Atau, 'pembicaraan jahat, 'atau, 'pembicaraan yang tidak berarti 'Tirmidhi dan Baihaqi dalam [Kitab] ad-Da'awat al-Kabir, mentransmisikannya.