عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَا: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا حَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فَيْمَنْ عِنْدَهُ» . رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Terjemahan

Abu Huraira berkata bahwa ketika utusan Allah sedang dalam perjalanan ke Mekah dan datang ke sebuah gunung bernama Jumdan dia berkata, “Ayo, ini Jumdan; mufarriduna telah pergi ke depan.” Ketika ditanya apa maksud mufarriduna dia menjawab, “Para pria dan wanita yang sering mengingat Allah.” Muslim menularkannya.