وَعَن عبَادَة بن الصَّامِت قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسلم يَقُول «إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمُ فَقَالَ اكْتُبْ فَقَالَ مَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبِ الْقَدَرَ مَا كَانَ وَمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى الْأَبَدِ» . رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ إِسْنَادًا
Terjemahan
Abu Huraira berkata
Utusan Tuhan keluar kepada kami ketika kami berdebat tentang ketetapan Tuhan. Dia marah dan wajahnya menjadi sangat merah sehingga tampak seolah-olah biji delima telah meledak di pipinya. Kemudian dia berkata, "Apakah ini yang diperintahkan untuk kamu lakukan, atau apakah untuk tujuan ini aku diutus kepadamu? Para pendahulu Anda binasa hanya ketika mereka berdebat tentang masalah ini. Aku menidurimu, aku menasihati kamu, bukan untuk berdebat tentang hal itu." Tirmidzi mengirimkannya, dan Ibnu Majah menyampaikan sesuatu yang serupa dari 'Amr b. Shu'aib dari ayahnya dari kakeknya.