عَن ربيعَة الجرشِي يَقُول أُتِي النَّبِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقِيلَ لَهُ لِتَنَمْ عَيْنُكَ وَلِتَسْمَعْ أُذُنُكَ وَلِيَعْقِلْ قَلْبُكَ قَالَ فَنَامَتْ عَيْنَايَ وَسَمِعَتْ أُذُنَايَ وَعَقَلَ قَلْبِي قَالَ فَقِيلَ لِي سيد بنى دَارا فَصنعَ مَأْدُبَةً وَأَرْسَلَ دَاعِيًا فَمَنْ أَجَابَ الدَّاعِيَ دَخَلَ الدَّارَ وَأَكَلَ مِنَ الْمَأْدُبَةِ وَرَضِيَ عَنْهُ السَّيِّدُ وَمَنْ لَمْ يُجِبِ الدَّاعِيَ لَمْ يَدْخُلِ الدَّارَ وَلم يطعم مِنَ الْمَأْدُبَةِ وَسَخِطَ عَلَيْهِ السَّيِّدُ قَالَ فَاللَّهُ السَّيِّدُ وَمُحَمَّدٌ الدَّاعِي وَالدَّارُ الْإِسْلَامُ وَالْمَأْدُبَةُ الْجَنَّةُ. رَوَاهُ الدَّارمِيّ
Terjemahan
Abu Huraira melaporkan rasulullah yang mengatakan, "Al-Qur'an turun menunjukkan lima aspek
apa yang diperbolehkan, apa yang dilarang, apa yang ditetapkan dengan kuat, apa yang tidak jelas, dan perumpamaan. Jadi perlakukan apa yang diizinkan sebagai diperbolehkan dan apa yang dilarang sebagai dilarang, bertindak berdasarkan apa yang ditetapkan dengan kuat; percayalah pada apa yang tidak jelas, dan ambil pelajaran dari perumpamaan." Ini adalah kata-kata dalam Al-masabih. Baihaqi menyampaikannya dalam Shu'ab al-iman, kata-katanya adalah, "Bertindak sesuai dengan apa yang diizinkan, hindari apa yang dilarang, dan ikuti apa yang ditetapkan dengan kuat."