عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الذَّنْبِ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ قَالَ أَنْ تَدْعُوَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثمَّ أَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ خَشْيَةَ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ قَالَ ثمَّ أَي قَالَ ثمَّ أَن تُزَانِي بحليلة جَارك فَأنْزل الله عز وَجل تَصْدِيقَهَا (وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يزنون وَمن يفعل ذَلِك يلق أثاما) الْآيَة
Terjemahan
'Abdallah b. Mas'ud mengatakan bahwa seorang pria bertanya kepada utusan Tuhan, apakah dosa terbesar di mata Tuhan, dan dia menjawab, "Bahwa kamu harus memperlakukan apa pun yang setara dengan Tuhan ketika Dia telah menciptakan kamu." "Apa selanjutnya?" tanyanya, yang dia jawab, "Bahwa Anda harus membunuh anak Anda karena takut dia akan makan bersama Anda." Apa selanjutnya?" dia bertanya, dan dia menjawab, "Bahwa kamu harus berzinah dengan istri tetanggamu." Tuhan telah mengungkapkan firman yang memverifikasi hal ini

"Mereka yang tidak memohon kepada tuhan lain bersama dengan Tuhan, atau membunuh orang yang telah Tuhan nyatakan tidak dapat dilanggar tanpa alasan yang adil, atau melakukan percabulan..." 1 (Bukhari dan Muslim.) 1 Quran, xxv, 68.