عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الذَّنْبِ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ قَالَ أَنْ تَدْعُوَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثمَّ أَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ خَشْيَةَ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ قَالَ ثمَّ أَي قَالَ ثمَّ أَن تُزَانِي بحليلة جَارك فَأنْزل الله عز وَجل تَصْدِيقَهَا (وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يزنون وَمن يفعل ذَلِك يلق أثاما)
الْآيَة
Terjemahan
Abu Huraira melaporkan utusan Tuhan yang berkata, "Hindari tujuh hal yang berbahaya." Ketika para pendengarnya bertanya, "Apakah itu, utusan Allah?" dia menjawab, "Mengasosiasikan apa pun dengan Allah, sihir, membunuh orang yang Allah nyatakan tidak dapat dilanggar tanpa alasan yang adil, melahap riba, memakan harta yatim piatu, berbalik ketika tentara maju, dan memfitnah wanita-wanita suci yang beriman tetapi tidak bijaksana." (Bukhari dan Muslim.)