عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ: إِنِّي أُحَدِّثُ نَفْسِي بِالشَّيْءِ لَأَنْ أَكُونَ حُمَمَةً أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَتَكَلَّمَ بِهِ. قَالَ: «الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي رَدَّ أَمْرَهُ إِلَى الْوَسْوَسَةِ» . رَوَاهُ أَبُو دَاوُد
Terjemahan
Ibnu Mas'ud melaporkan utusan Tuhan yang mengatakan, "Iblis mendekat kepada manusia, dan begitu juga malaikat. Pendekatan iblis terdiri dari janji tentang apa yang jahat, dan penyangkalan terhadap apa yang benar, sedangkan pendekatan malaikat terdiri dari janji tentang apa yang baik dan konfirmasi tentang apa yang benar. Ketika seseorang mengalami yang terakhir, biarlah dia tahu bahwa itu berasal dari Tuhan dan biarlah dia memuji Tuhan; tetapi jika dia mengalami yang lain, biarlah dia mencari perlindungan kepada Tuhan dari iblis yang terkutuk." Kemudian dia membaca, "Iblis menjanjikan kemiskinan kepadamu dan mendesak kamu untuk melakukan kejahatan." 1 Tirmidzi menyebarkannya, dan mengatakan ini adalah tradisi gharib.1 Al-Qur'an. ii, 268.