عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ: إِنِّي أُحَدِّثُ نَفْسِي بِالشَّيْءِ لَأَنْ أَكُونَ حُمَمَةً أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَتَكَلَّمَ بِهِ. قَالَ: «الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي رَدَّ أَمْرَهُ إِلَى الْوَسْوَسَةِ» . رَوَاهُ أَبُو دَاوُد
Terjemahan
Abu Huraira melaporkan utusan Tuhan yang mengatakan, "Manusia akan terus saling bertanya sampai ini diusulkan

Tuhan menciptakan segala sesuatu, tetapi siapa yang menciptakan Tuhan? Ketika mereka mengusulkan itu, katakanlah, 'Tuhan adalah satu. Allah adalah Dia yang kepadanya manusia memperbaiki. Dia belum beranak dan Dia belum diperanakkan, dan tidak ada yang setara dengan-Nya." 1 Kemudian seseorang harus meludahi tiga kali di sisi kirinya dan mencari perlindungan kepada Allah dari iblis yang terkutuk." Abu Dawud menyebarkannya. Kita akan menyebutkan tradisi 'Amr b. al-Ahwas dalam bab tentang khotbah pada hari korban, jika Tuhan menghendaki.1 Buku XI; Bab xi