عَن المغيرةِ بن شعبةَ قَالَ: ضِفْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَأَمَرَ بِجَنْبٍ فَشُوِيَ ثُمَّ أَخَذَ الشَّفْرَةَ فَجَعَلَ يَحُزُّ لِي بِهَا مِنْهُ فَجَاءَ بِلَالٌ يُؤْذِنُهُ بِالصَّلَاةِ فَأَلْقَى الشَّفْرَةَ فَقَالَ: «مَا لَهُ تَرِبَتْ يَدَاهُ؟» قَالَ: وَكَانَ شارِبُه وَفَاء فَقَالَ لي: «أُقْصُّه عَلَى سِوَاكٍ؟ أَوْ قُصَّهُ عَلَى سِوَاكٍ» . رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ
Terjemahan
Hudhaifa katanya

Ketika kami makan bersama Nabi, kami tidak menaruh di tangan kami sampai dia menaruh miliknya terlebih dahulu. Suatu ketika kami sedang makan bersama dia, seorang gadis masuk seolah-olah dia sedang didorong dan hendak memasukkan tangannya ke dalam makanan ketika utusan Tuhan menangkapnya dengan tangannya. Kemudian seorang Arab nomaden masuk seolah-olah dia sedang didorong dan dia meraih tangannya. Kemudian Rasulullah berkata, “Iblis menganggap makanan halal ketika nama Tuhan tidak disebutkan di atasnya, dan dia membawa gadis ini yang mungkin halal dengan dia, maka aku meraih tangannya; kemudian dia membawa orang Arab pengembara ini untuk dihalalkan dengan dia, jadi aku memegang tangannya. Demi Dia yang di tangan-Nya jiwaku berada, tangan iblis ada di tanganku bersama tangannya.” Dia menambahkan dalam sebuah versi, 'Kemudian dia menyebut nama Tuhan dan ATE.'Muslim menuliskannya.