عَن ثابتٍ قَالَ: سُئِلَ أَنَسٌ عَنْ خِضَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: لَوْ شِئْتَ أَنْ أَعُدَّ شَمَطَاتٍ كُنَّ فِي رَأْسِهِ فَعَلْتُ قَالَ: وَلَمْ يَخْتَضِبْ زَادَ فِي رِوَايَةٍ: وَقَدِ اخْتَضَبَ أَبُو بَكْرٍ بِالْحِنَّاءِ وَالْكَتَمِ وَاخْتَضَبَ عُمَرُ بِالْحِنَّاءِ بحتا
Terjemahan
Yahya b. Sa'id mengatakan bahwa dia mendengar Sa'id b. al-Musayyib berkata
Abraham, sahabat Sang Penyayang, adalah orang pertama yang menjamu tamu, orang pertama yang disunat, orang pertama yang memotong kumisnya, dan orang pertama yang melihat rambut abu-abu, jadi dia berkata, “Apakah ini, Tuhanku?” Tuhan yang diberkati dan ditinggikan menjawab, “Bermartabat, Abraham.” Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku lebih bermartabat.” Malik menularkannya.