عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ: إِنَّمَا كَانَ الْمَاءُ مِنَ الْمَاءِ رُخْصَةً فِي أَوَّلِ الْإِسْلَامِ ثمَّ نهي عَنْهَا
Terjemahan
'Ali melaporkan bahwa seorang pria datang kepada Nabi dan berkata, "Aku mandi karena kekotoran seksual, kemudian shalat subuh tetapi melihat satu titik seukuran paku yang belum disentuh oleh air." Utusan Tuhan menjawab, "Jika engkau menggosokkan tanganmu di atasnya, itu sudah cukup bagimu." Ibnu Majah menyampaikannya.