عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْمَاءِ يَكُونُ فِي الْفَلَاةِ مِنَ الْأَرْضِ وَمَا يَنُوبُهُ مِنَ الدَّوَابّ وَالسِّبَاع فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا كَانَ الْمَاءُ قُلَّتَيْنِ لَمْ يَحْمِلِ الْخَبَثَ» . رَوَاهُ أَحْمد وَأَبُو دَاوُد وَالتِّرْمِذِيّ وَالنَّسَائِيّ والدارمي وَابْنُ مَاجَهْ وَفِي أُخْرَى لِأَبِي دَاوُدَ: «فَإِنَّهُ لَا ينجس»
Salin

Ibnu 'Umar mengatakan bahwa ketika utusan Tuhan ditanya tentang air di negara gurun dan apa yang sering dikunjungi oleh binatang dan binatang buas, dia menjawab, "Ketika ada cukup air untuk mengisi dua kendi, itu tidak mengandung najis." Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, Darimi dan Ibnu Majah menyampaikannya. Versi lain oleh Abu Dawud memiliki, "Itu tidak menjadi najis."