وَعَن امْرَأَةٍ مِنْ بَنِي عَبْدِ الْأَشْهَلِ قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لَنَا طَرِيقًا إِلَى الْمَسْجِد مُنْتِنَة فَكيف نَفْعل إِذا مُطِرْنَا قَالَ: «أَلَيْسَ بعْدهَا طَرِيق هِيَ أطيب مِنْهَا قَالَت قلت بلَى قَالَ فَهَذِهِ بِهَذِهِ» . رَوَاهُ أَبُو دَاوُد
Salin

Al-Bara' melaporkan utusan Tuhan yang mengatakan, "Tidak ada salahnya air kencing binatang yang dagingnya boleh dimakan." Dalam versi Jabir dia berkata, "Jika daging hewan dapat dimakan, tidak ada salahnya dalam urinnya." Ahmad dan Daraqutni menyampaikannya.