عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ أَبِي حُبَيْشٍ: أَنَّهَا كَانَتْ تُسْتَحَاضُ فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا كَانَ دم الْحيض فَإِنَّهُ دم أسود يعرف فَأَمْسِكِي عَنِ الصَّلَاةِ فَإِذَا كَانَ الْآخَرُ فَتَوَضَّئِي وَصَلِّي فَإِنِّمَا هُوَ عِرْقٌ. رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيّ
Salin
'Urwa b. az-Zubair melaporkan dari Fatima putri Abu Hubaish bahwa darahnya terus mengalir, maka Nabi berkata kepadanya, "Ketika darah haid datang, darah hitam yang dapat dikenali, maka ketika itu datang menahan diri dari shalat; tetapi ketika jenis yang berbeda datang, lakukan wudhu apa pun, karena itu hanya karena pembuluh darah." Abu Dawud dan Nasa'i mengibarkannya.