عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا حَقُّ امْرِئٍ مُسْلِمٍ لَهُ شَيْءٌ يُوصَى فِيهِ يَبِيتُ لَيْلَتَيْنِ إِلَّا وَوَصِيَّة مَكْتُوبَة عِنْده»
Salin
Sa'd b. Abu Waqqa dijo

Selama sakit yang membawa saya mendekati kematian pada tahun Penaklukan, Rasul Allah datang mengunjungi saya dan saya berkata, “Rasulullah, saya memiliki harta yang banyak dan putri saya adalah satu-satunya ahli waris saya. Haruskah saya menghapus semua harta saya?” Dia menjawab, “Tidak,” saya menyarankan dua pertiga, tetapi dia keberatan, lalu setengah, tetapi dia masih keberatan. Ketika saya menyarankan yang ketiga, dia menjawab, “Anda boleh mengambil sepertiga, tetapi itu banyak*. Meninggalkan ahli warismu kaya lebih baik daripada membiarkan mereka miskin dan mengemis dari orang lain. Kamu tidak akan membelanjakan apa pun, berusaha dengan demikian untuk menyenangkan Tuhan, tanpa diberi pahala untuk itu, bahkan suap yang kamu berikan kepada isterimu. *Sementara tradisi ini mengatakan bahwa Nabi memberi izin bagi seorang pria untuk menyerahkan sepertiga dari harta miliknya kepada seseorang atau tujuan selain ahli waris, itu menunjukkan bahwa akan lebih baik untuk tidak meninggalkan begitu banyak. (Bukhari dan Muslim.)