Saya menulis (surat) kepada Jabir b. Samura dan mengirimkannya kepadanya melalui hambaku Nafi', memintanya untuk memberitahuku tentang sesuatu yang telah dia dengar dari Rasulullah (صلى الله عليه وسلم). Dia menulis kepada saya (sebagai balasan): Saya mendengar Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berkata pada Jumat malam, hari di mana al-Aslami dilempari batu sampai mati (karena berzina): Agama Islam akan terus berlanjut sampai hari itu ditetapkan, atau kamu telah diperintah oleh dua belas khalifah, semuanya berasal dari Al-Quraisy. juga mendengarnya berkata: Pasukan kecil Muslim akan merebut istana putih, polisi Kaisar Persia atau keturunannya. Aku juga mendengar dia berkata: Sebelum hari kiamat akan muncul (sejumlah penipu). Anda harus berjaga-jaga terhadap mereka. Saya juga mendengar dia berkata: Ketika Tuhan memberikan kekayaan kepada salah satu dari kamu, dia harus terlebih dahulu membelanjakannya untuk dirinya sendiri dan keluarganya (dan kemudian memberikannya sebagai amal kepada orang miskin). Aku mendengar dia (juga) berkata: Aku akan menjadi pendahulumu di Cistern (mengharapkan kedatanganmu).
Kitab tentang Pemerintahan - Sahih Muslim 1822a
Riwayat ini dari Jabir b. Samura mengandung beberapa nubuat dan bimbingan mendalam dari Rasulullah (ﷺ), masing-masing memerlukan pemeriksaan ilmiah yang cermat sesuai dengan prinsip-prinsip Islam klasik.
Komentar tentang Dua Belas Khalifah
Nubuat mengenai dua belas khalifah dari Quraish menandakan pembentukan pemerintahan Islam yang benar setelah wafatnya Nabi. Para ulama berbeda pendapat apakah ini merujuk pada empat khalifah yang terbimbing dengan benar ditambah lainnya dari era Umayyah dan Abbasiyah, atau menunjukkan siklus lengkap kepemimpinan yang sah hingga Hari Akhir.
Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa ini menunjukkan mayoritas khalifah akan berasal dari Quraish, menegaskan peran kepemimpinan mereka sambil menekankan pentingnya pemerintahan yang adil terlepas dari garis keturunan. Angka dua belas melambangkan kelengkapan dalam siklus kepemimpinan daripada batasan numerik yang ketat.
Penaklukan Istana Putih
Prediksi tentang Muslim merebut istana putih kaisar Persia terwujud selama kekhalifahan Umar ibn al-Khattab ketika pasukan Muslim menaklukkan kekaisaran Sassanian. Ini menunjukkan dukungan Allah bagi orang-orang beriman melawan kerajaan-kerajaan besar ketika mereka menjunjung tinggi iman yang benar.
Ibn Hajar al-Asqalani mencatat bahwa nubuat ini memperkuat keyakinan para sahabat selama pertempuran awal, menunjukkan bagaimana pengetahuan ilahi mendahului peristiwa duniawi.
Peringatan Terhadap Penipu
Peringatan mengenai penipu merujuk pada nabi-nabi palsu dan inovator yang tersesat yang akan muncul sepanjang sejarah Islam. Para ulama mengidentifikasi banyak tokoh seperti itu dari Musaylimah al-Kadhdhab di awal Islam hingga berbagai pengklaim di abad-abad kemudian.
Ajaran ini menetapkan prinsip memverifikasi klaim agama terhadap Al-Qur'an dan Sunnah yang otentik, melindungi komunitas dari penyimpangan.
Distribusi Kekayaan yang Tepat
Bimbingan tentang prioritas kekayaan mencerminkan kebijaksanaan ekonomi Islam: memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga mendahului amal sukarela. Ini mencegah kesulitan sambil mempertahankan tanggung jawab sosial.
Ahli fikih klasik menyimpulkan dari ini bahwa zakat wajib didahulukan daripada pengeluaran sukarela untuk diri sendiri, sementara amal sukarela harus mengikuti pengeluaran esensial.
Nubuat Hawd (Kolam)
Jaminan Nabi untuk menunggu orang beriman di kolam surgawi memberikan kenyamanan yang mendalam, menekankan hubungan spiritualnya yang berkelanjutan dengan umatnya dan sifat abadi syafaatnya.
Para ulama menekankan bahwa ini menyoroti kepedulian Nabi yang terus-menerus terhadap kesuksesan akhir pengikutnya di akhirat, mendorong keteguhan dalam iman dan praktik.