وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الأَحْمَرُ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، وَحُمَيْدٍ،
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ " مَا مِنْ نَفْسٍ تَمُوتُ لَهَا عِنْدَ
اللَّهِ خَيْرٌ يَسُرُّهَا أَنَّهَا تَرْجِعُ إِلَى الدُّنْيَا وَلاَ أَنَّ لَهَا الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا إِلاَّ الشَّهِيدُ فَإِنَّهُ يَتَمَنَّى
أَنْ يَرْجِعَ فَيُقْتَلَ فِي الدُّنْيَا لِمَا يَرَى مِنْ فَضْلِ الشَّهَادَةِ " .
Terjemahan
Telah diriwayatkan tentang otoritas Anas b. Malik (melalui rantai pemancar yang berbeda) yang dikatakan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)
Tidak seorang pun yang masuk ke Firdaus akan (pernah mau) kembali ke dunia ini bahkan jika dia ditawari segala sesuatu di permukaan bumi (sebagai bujukan) kecuali martir yang akan berkeinginan untuk kembali ke dunia ini dan dibunuh sepuluh kali demi kehormatan besar yang telah dianugerahkan kepadanya.